infopaytren.com

Kamis, 29 September 2011

Gangguan / kelainan (penyakit) pada Sistem (alat) Reproduksi pada manusia

Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.


1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara
cepat.


2. Gonore (kencing nanah)
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.


3. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

GANGGUAN / KELAINAN (PENYAKIT) PADA SISTEM (ALAT) REPRODUKSI PADA MANUSIA

AIDS 
Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk adalah penyakit. Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin yang lain.
AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering disebut pandemi modern. AIDS menuntut perhatian kita semua karena:.....
Selengkapnya ..... Gangguan / kelainan (penyakit) pada Sistem (alat) Reproduksi pada manusia




Jumat, 23 September 2011

Selengkapnya tentang LAUT DAN PESISIR

PENDAHULUAN

Mestinya Anda telah mempelajari modul PEDOSFER (TANAH). Sekarang Anda diminta untuk mempelajari modul berikutnya, yaitu “LAUT DAN PESISIR”.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat membedakan zona pesisir dan zona laut, menjelaskan morfologi dasar laut, macam-macam gerakan air laut, dan kualitas air laut. Sebagai negara maritim yang memiliki wilayah perairan laut yang lebih luas dari wilayah daratannya, yaitu 2/3 lebih wilayah lautan. Maka kita wajib mengetahui potensi perairan laut negara kita untuk dimanfaatkan dan dikelola bersama bagi kepentingan bangsa dan negara. Manakala sumber daya alam di darat kian menipis, alternatif lain ialah memanfaatkan potensi laut yang belum dimanfaatkan secara penuh.

Modul ini di bagi dalam 2 kegiatan belajar, yaitu :
• Kegiatan belajar 1,    membahas tentang zona pesisir dan zona laut, serta morfologi dasar laut
• Kegiatan belajar 2,    membahas tentang gerakan air laut, kualitas ait laut.

Modul ini dapat Anda pelajari dalam waktu 4 x 45 menit dengan santai tapi serius.
Ada beberapa petunjuk agar Anda sukses mempelajari modul ini, yaitu :
1.Buatlah jadwal rencana untuk mempelajari tiap pelajaran di rumah dengan jadwal yang telah Anda tetapkan
2.Laksanakan jadwal yang telah dibuat dengan penuh disiplin.
3.Dalam mempelajari modul, biasakanlah membuat catatan materi-materi yang tidak sulit Anda mengerti/pahami, diskusikanlah materi tersebut dengan teman-temanmu, atau tanyakan dengan guru bina/guru pamong atau siapa saja yang mengerti.
4.Sering-seringlah Anda melihat/mengamati tayangan laut dari media massa seperti TV tentang laut.
5. Pelajari pula buku-buku paket lain untuk mendalami materi laut dan pesisir ini
6. Jangan Anda abaikan soal-soal latihan atau tugas yang harus Anda kerjakan, ini berguna untuk menguasai tingkat penguasaan dan pemahaman Anda tentang materi yang Anda pelajari
7.Jika Anda merasa sudah menguasai materi pelajaran, mintalah Tes Akhir Modul (TAM) pada guru bina. Apabila nilai Anda kurang dari 7.5 ulangi lagi mempelajari materi yang Anda kuasai, dan kalau nilai Anda lebih dari 7.5, Anda dapat mempelajari modul berikutnya.
Semoga Anda sukses mempelajari modul ini, yakinlah dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh Anda akan berhasil. Sukses menanti Anda !

.: KEGIATAN BELAJAR 1

ZONA PESISIR DAN ZONA LAUT, MORFOLOGI DASAR LAUT
Tujuan : Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Anda diharapkan dapat : 1. membedakan zona pesisir dan zona laut 2. menjelaskan morfologi dasar laut Uraian
Pada modul terdahulu Anda telah mempelajari tentang “Pedosfer”. Sekarang kita akan melanjutkan pada materi “LAUT DAN PESISIR”. Anda mungkin pernah bertamasya atau pernah melihat laut dan pantai? Bagaimana pemandangan alamnya? Indah sekali bukan? Ada deburan ombak dan angin menerpa pantai. Apabila kalau sempat berkeliling dengan kapal laut ke daerah yang jauh dari pantai kita akan merasakan berapa luasnya lautan itu. Airnya asin dan keadaan pantainya ada yang berpasir atau berlumpur bahkan berdinding batu.
A.  Beberapa pengertian yang berhubungan dengan zona pesisir dan laut Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut. Agar jelas lihat animasi berikut! Wilayah tepian laut seperti gambar tersebut bentuknya bermacam-macam, ada yang landai dan ada pula yang curam. Tepian laut yang landai ini ada yang berpasir dan ada pula yang berlumpur. Tepian laut yang curam seperti dinding batu disebut “cliff”, pantai berpasir disebut gisik atau “sand beach” dan pantai berlumpur disebut “mud beach”. Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh laut (pasang surut dan perembasan air laut pada daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat). Jadi jika Anda dari kejauhan masih mendengar deburan ombak dan merasakan hembusan angin laut, daerah tersebut masih disebut pesisir. Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi (desa) nelayan. Laut merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki wilayah air asin yang sangat luas dan terpisah dengan daratan. Wilayah laut ini menempati 2/3 atau 71% dari permukaan bumi.

2.
Zona Laut Indonesia Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.
a.
Batas wilayah laut Indonesia Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB
Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB, Montego, Caracas tahun 1982
Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif
1)
Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.
2)
Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
3)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.
Agar Anda lebih jelas tentang batas zona laut Teritorial, zona landas kontinen dari zona ekonomi eksklusif lihatlah peta berikut.
Batas wilayah laut Indonesia
Latihan 1
Agar Anda lebih memahami uraian tersebut jawablah soal-soal berikut
Jodohkanlah pernyataan yang terdapat di sebelah kiri dengan jawabanya dibawahnya!
1.         Wilayah pertemuan antara air laut dan daratan yang selalu berubah-ubah
2.         Batas wilayah mulai dari laut surut hingga ke arah daratan sampai batas ombak terjauh.
3.         Daerah tepian laut yang curam
4.         Wilayah yang masih mendapat pengaruh laut dan juga mendapat pengaruh darat.
5.         Wilayah laut yang paling banyak jenis ikan    h. garis pantai
6.         Wilayah laut Indonesia yang terletak di sebelah dalam garis dasar.
7.         Garis khayal yang bergerak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut bebas.
8.         Pada zone ini segala kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, penelitian harus mendapat ijin dari pemerintah.
a. eliff
b. ZEE
c. pesisir
d. neritic
e. Pantai
 f. laut internal
g. laut teritorial
Setelah Anda jawab, cocokkan kunci jawaban di bawah ini, jika yang benar kurang dari 6 maka pelajari lagi materinya.
1. h      5. d
2. e      6. f
3. a      7. g
4. c      8. b


Kosa Kata
Garis dasar :
garis khayal yang menghubungkan titik terluar dari ujung-ujung daratan.
Lautan internal :laut yang ada di sebelah dalam garis dasar.
Laut teritorial :
laut yang terletak diantara garis dasar dan garis batas teritorial.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) :
jalur laut selebar 200 mil laut diukur dari garis dasar ke arah laut terbuka.
Zona Lithoral :
zona pesisir, yang tergenang air laut pada waktu pasang dan kering pada waktu surut.
Zona Neritis :zona laut dengan kedalaman 150 meter.
Zona Bathyal :zona laut dengan kedalaman 150 meter – 1800 meter
Zona Abysal :zona laut yang kedalamannya lebih dari 1800 meter.
Cliff :pantai terjal.

Tugas 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1.
Gambarkan zona pesisir berdasarkan kedalamannya?
2.
Jelaskan macam-macam zona laut Indonesia?
3.
Jelaskan bedanya landas kontinen (continental shelf) dengan lereng benua (continental slope)?

.: KEGIATAN BELAJAR 2

GERAKAN AIR LAUT DAN KUALITAS AIR LAUT
Tujuan : Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, Anda diharapkan dapat : 1. menjelaskan macam-macam gerakan air laut 2. menjelaskan kualitas air laut
Uraian
Anda telah mempelajari “zona pesisir dan zona laut, serta morfologi dasar laut”, sekarang kita lanjutkan dengan mempelajari materi “gerakan air laut dan kualitas air laut”. Apakah Anda pernah memperhatikan air laut di perairan luas, bagaimana apakah diam atau bergerak ? Tentu bergerak bukan? Air laut sebenarnya memiliki gerakan yang bermacam-macam kalau diteliti. Sekarang mari kita bahas macam-macam gerak air laut. Selamat belajar.

A. Gerak Air Laut
Ada 3 gerakan air laut yang akan kita bahas yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.
1.
Arus Laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman.
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter.
Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat kentara perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.

Musim kemarau

Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan sinking di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya.Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.Gejala upwelling dapat dipantau oleh satelit cuaca NOAA dan dijadikan sebagai tanda akan dimulainya musim panen ikan 14 hari setelah upwelling terjadi. Bagi nelayan modern dapat memanfaatkan informasi NOAA untuk persiapan panen. Pencurian ikan di berbagai laut di Indonesiaumumnya para pencuri memantau gejala upwelling. Pada saat upwelling mereka pura-pura mencari ikan di daerah yang jauh dari perairan laut.

Daerah air naik (upwelling) di Indonesia

Akan tetapi 14 hari kemudian mereka meluncur dengan kekuatan penuh menuju perairan Indonesia. Dengan gesit mereka mengeruk ikan yang lagi banyak-banyaknya. Mereka lolos dari pengejaran patroli perairan Indonesia karena perlengkapan kita belum dapat melacak keberadaan mereka.
Sinking merupakan proses kebalikan dari upwelling, yaitu gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di perairan pantai. Agar Anda lebih jelas perhatikan perbedaan gambar gerakan upwelling dan sinking.
(a) Daerah upwelling (b) Daerah sinking

Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia, coba Anda perhatikaan nama-nama arus yang terdapat di samudra-samudra, dan perhatikan pula arah gerakannya di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan berbeda!




c.
Gerak Air Laut Di Samudera Hindia
1)
Di sebelah utara khatulistiwaArus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.
(a)
Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
(b)
Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.
2)
Gerak Air Laut Di sebelah selatan khatulistiwa
(a)
Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
(b)
Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
(c)
Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. Gambar 8 memberikan ilustrasi gerakan arus-arus laut di samudera-samudera.
2.
Gelombang Laut Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut : “Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang”. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
a.
Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
b.
Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang
c.
Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang “tsunami”. Contoh ketika Gunung Krakatau meletus 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan kerugian.
Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:
a.
Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.
b.
Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.
c.
Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash.
Keterangan : a. Gelombang osilasi b. Gelora (surf atau breaker) c. Gelombang translasi d. Swash e. Back swash f. Arus dasar
3.
Pasang surut air laut (ocean ride)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi :
“Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya”.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada jarak ke bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.
Ada dua macam pasang surut :
1)
Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan)dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.
Pasang purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar pada satu garis lurus pada saat bulan baru), (b) Pasang purnama (Bumi-Bulan-Matahari sejajar pada satu garis lurus pada saat bulan purnama)
2)
Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil ini terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi matahari – bulan – bumi membentuk susut 90 °. Gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan)

B.
Kualitas Air Laut Air Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan antara wilayah laut yang satu dengan wilayah laut yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suhu, kecerahan, dan salinitas.
1.
Suhu air laut Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.
Namun walaupun di daerah tropis lebih panas dari kutub, daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.
Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2 °C. Pola suhu di perairan laut pada umumnya:
a.
Makin ke kutub makin dingin. Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C.
b.
Makin ke bawah makin dingin Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-rata 2oC (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa.
Laut yang tidak dipengaruhi arus dingin suhunya tinggi. Laut Tengah misalnya sampai jauh ke bawah, suhunya 130 C (karena ambang Jibraltar menghambat arus dingin dari Atlantik).

2.
Kecerahan Air Laut Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai 200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40 meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral. Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada. Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab:
a.
Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain.
b.
Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnyasungai kuning di Cina.
c.
Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar.
d.
Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan.
e.
Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon.
f.
Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam
g.
Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung.
3.
Salinitas Air Laut Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu. Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi.Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan. Laut yang memiliki kadar garam yang rendah banyak dijumpai di daerah-daerah yang banyak muara sungainya. Pada musim barat, laut di di Asia Tenggara mulai dari bulan Desember – Mei di Teluk Thailand dan bagian timur laut Pantai Sumatera mempunyai nilai kadar garam yang rendah. Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a.
Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
b.
Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
c.
Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi
Faktor-faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama atau mempengaruhi secara tersendiri. Contoh-contoh salinitas di beberapa tempat: Laut Baltik 10 ‰, samudera Hindia 33 ‰, Laut Tengah dan laut Merah 40 ‰, laut Kaspia 170 ‰, Great Salt Lake 220 ‰, Laut Mati 250 ‰.
Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air laut menurut Strahler sebagai berikut:
Tugas 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1.
Jelaskan perbedaan gerakan Upwelling dengan gerakan sinking!
2.
Jelaskan sebab-sebab terjadinya gelombang!
3.
Jelaskan dua macam pasang surut!

Kosa Kata  
Fitoplankton :tumbuhan kecil yang terapung-apung di permukaan laut.
Flktuasi : kadang-kadang naik atau turun.
Konjungsi :kedudukan bumi - bulan - matahari berada pada satu garis lurus.
NOAA :National Oceanic and Atmospheric Administration
Nutrien :berhubungan dengan makanan
Salinitas :kadar garam.
Surf :gelora, gelombang pecah.

PENUNTUP
Puji syukur, Anda telah menyelesaikan modul tentang “LAUT DAN PESISIR”. Apabila Anda telah merasa menguasai materi, mintalah Tes Akhir Modul (TAM) pada guru bina Anda, dan jangan dilewatkan untuk mengerjakan soal-soal latihan dan tugas yang harus Anda kerjakan.
Pada akhir modul ini akan diketengahkan beberapa hal yang perlu bagi Anda dalam memahami materi seperti daftar istilah, dan daftar pustaka.
Ahmad Yani dkk, Geografi untuk SMA kelas 1, Bandung, Grafindo, 2004 K. Wardijatmoko, Geografi SMA Kelas X, Jakarta, Erlangga, 2004 TIM Geografi DKI Jakarta, Geografi Regional SMA 1, Jakarta, Erlangga, 1994

Jumat, 09 September 2011

Arti beberapa kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia


Arti beberapa kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berikut di copy dari www.bukupr.com

Arti beberapa kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
1. Emosi:
a. luapan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat
b. keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (gembira, sedih, haru, cinta); keberanian yang bersifat subjektif
c. marah
2. Ekspresi:
a. pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya)
b. pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang
3. Agresif:
a. bersifat atau bernafsu menyerang
b. cenderung (ingin) menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat
4. Normal:
a. menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah
b. bebas dari gangguan jiwa
5. Situasi:
a. kedudukan (letak sesuatu, tempat, dan sebagainya)
b. keadaan