infopaytren.com

Minggu, 20 April 2014

Harga relatif, sebagai salah satu atribut produk

Harga Relatif
Harga relatif, sebagai salah satu atribut produk, amat berguna dan pervasif sehingga cukup beralasan untuk dibahas secara terpisah. Dalam beberapa kelas produk terdapat lima tingkat harga yang berkembang dengan baik. Evaluasi terhadap suatu merek di sebagian kelas produk ini akan diawali dengan menentukan dimana posisi merek tersebut dalam satu atau dua tingkat harga ini. Posisioning yang dikaitkan dengan harga relatif bisa kompleks. Merek biasanya perlu berada di satu kategori harga. Maka dari itu tugas selanjutnya adalah memposisikan agar tawarannya berjauhan dari merek-merek lain pada tingkat harga yang sama. Salah satu caranya adalah mengaitkan tawarannya pada tingkat harga yang lebih tinggi. Menaikkan tingkatan merek untuk melakukan posisioning melawan merek-merek dengan harga relatif yang lebih tinggi merupakan cara yang berbahaya.

Segmen utama (premium segment) memang menggiurkan di banyak pasar karena seringkali mewakili suatu wilayah dengan pertumbuhan tinggi dan margin laba yang tinggi. Untuk menjadi bagian dari kategori utama, sebuah merek harus menawarkan suatu aspek yang dipercaya unggul dalam soal kualitas, atau sungguh-sungguh bisa memberikan jaminan harga optimum. Salah satu sarana dalam membantu mewujudkan posisioning tersebut adalah sebuah merek yang mempunyai konotasi “utama”. Adalah sulit untuk melancarkan usaha-usaha untuk mengangkat sebuah merek. Nama merek itu sendiri berarti harga yang relatif lebih rendah. Jadi, persoalannya dalam hal ini adalah status dan kualitas utama yang jauh lebih sulit untuk diraih. Jauh lebih mudah untuk menurunkan sebuah merek daripada membuatnya naik. Namun, bergerak turun, mengundang resiko rusaknya asosiasi kualitas yang sudah ada.


  

Sabtu, 19 April 2014

Morfologi Dasar Laut

 Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut. Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1.
Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %.
Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
2.
Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3.
Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:
a.
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.
b.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).
Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:
1.
Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau. Contoh: gunung Krakatau.
2.
Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut. Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
3.
Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.
4.
Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut. Contoh: punggung laut Sibolga.
5.
Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam. Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.
6.
Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi. Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.
7.
Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

Selengkapnya tentang LAUT DAN PESISIR

  

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan menjadi sarana untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap – mental – emosional – sportivitas – spiritual – sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat.

Pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk jenjang SMP/MTs diajarkan beberapa materi yang meliputi sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi olahraga bola besar dan kecil, atletik, dan bela diri.
2. Aktivitas kebugaran jasmani, senam lantai dan senam irama.
3. Aktivitas air, seperti renang.
4. Kegiatan di alam terbuka, seperti penjelajahan di alam bebas, berkemah. 5. Budaya hidup sehat, seperti pola makanan sehat, penyakit menular, dan beberapa bentuk bencana alam.

Pembelajaran materi dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan tersebut diberikan kepada peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran seperti eksploratif (untuk materi kegiatan alam terbuka/penjelajahan), kooperatif (untuk materi praktik permainan dan olahraga, aktivitas kebugaran jasmani, serta aktivitas air bersama temanteman), dan pembiasaan (untuk materi budaya hidup sehat). Selain metode pembelajaran, pendidik juga dapat melakukan dengan metode lain, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, interaktif, dan inkuiri.

Akhirnya, dengan peserta didik mempelajari mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan maka peserta didik akan memiliki kemampuan mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat; meningkatkan pertumbuhan fisik, pengembangan psikis yang lebih baik, kemampuan dan keterampilan gerak dasar; mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis; serta mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Kamis, 17 April 2014

Daftar Pustaka untuk Globalisasi dan Geografi

Berikut sebagian pustaka untuk acuan belajar, disalin dari buku sekolah.

Adiyuwono, 1995. Teknik Membaca peta dan kompas. Bandung: Angkasa.
Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1983. Pedoman Pembuatan Bendungan Pengendali. Jakarta: PU.
Dede, Sugandi, 2006. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi. Bandung.
Dewi, Nurmala, 1997. Geografi untuk SMU. Bandung: Penerbit Maulana.
Efendi, Supli. 2000. Pengendalian Erosi Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartanto, Anton, 2001. Sistem Infomasi Geografi dengan Menggunakan Mapa
Info di Puslitbang Teknologi Pertambangan dan Mineral. Bandung. Laporan
Praktikum, Bandung: Jurusan Geografi FPIPS UPI.
Joko, Hadimulyo, 2006. Pendekatan Geografi dalam Pengembangan Wilayah. Bandung.
Darsiharjo. 1992. "Bentukan Asal Marin dan Aeolian". Bandung: Geografi IKIP Bandung.
Dosen PLSBT UPI, 2005. Pendidikan Lingkungan, Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung: Value Press.
Hartono, 2006. Pengembangan Pendidikan Survei dan Pemetaan Bidang
Pengelolaan Pesisir dan Organisasi Penginderaan Jauh/SIG dalam Era
Globalisasi Informasi. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi. Bandung.
Ikatan Geografi Indonesia (IGI), 2006. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Geografi. Bandung.
Inti Mulya Multi Kencana, 2006. JIS untuk PLK. Bandung.
Jamulya dan Woro, Suratman. 1993. Pengantar Ilmu Tanah. UGM.
Lawrance S. Hamilton, Feter N King, 1997. Daerah Aliran Sungai Hutang Tropia. Jogjakarta: Gajah Mada University Press.
Macmudin, Dadang, 1987. Biologi SMA. Bandung: Epsilon Grup
Mulyo, Agung, 2004. Pengantar Ilmu Kebumian, Pengetahuan Geologi untuk Pemula. Bandung: Pustaka Setia.
Posya, Kanwil, Gurniwan, 2002. Geografi (Pemahaman Konsep dan Metodologi). Bandung: Buana Nusantara.
Purwadi, 2001. Interprevasi Citra Digital. Jakarta: Gramedia Widyasarana.

Pusat Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan, 1999. Informasi Teknik
Rehabilitasi dan Konservasi tanah. Jakarta: Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Puslitbang Sumber Daya Air, 2006. Pengelolaan Lingkungan. Bandung.
Rahim Efendi, Suti, 2000. Pengendalian Erosi Tanah (Dalam rangka melestarikan lingkungan Hidup). Bandung: Bumi Aksara.
Robert W. MIller. 1997. Urban Forestry. New Jersey: Prentice Hall.
Sanusi, Bachrawi. 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia, Jakarata, Bina aksara.
Setiawan, Iwan dan Malik, Yakub. 2005. "Kerusakan Alam dan Bencana
Lingkungan", Jurnal Geografi Vol. 5, No. 2. Bandung: UPI.
Soemarwoto, Otto, 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup Pembangunan, Jakarta: Djambatan.
Soegeng Sarjadi Syindicated, 2001. Potensi Masa Republik Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Supardi, Imam, 1994. Lingkkungan Hidup. Bandung: Alumni
Sumaatmadja, Nursid, 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.
Suyono Sosrodarsono, Masayashi Takasihi, 1983. Pengukuran Topografi dan
Teknik Pemetaan. Jakarta: Jambatan. _______, 2002. Gambaran Umum dan Perspektif Pengelolaan Sungai di Indonesia.
Bandung: Puslitbang KIM PRASWIL.
Pulonin, Hicholas. 1990. Pengantar Geogafi Tumbuhan. Jogjakarta: UGM Press. _______, 2004. Undang-Undang Otonomi Daerah. Bandung: Citra Umbara.
www.wikipedia Indonesia. Ilmu Geografi dan Biologi.
Yani, Ahmad. 2005. "Kebutuhan Basis Data Untuk Aplikasi Sistem Informasi Geografi dalam Era Otonomi Daerah", Jurnal GEA Vol. 5 No. 2.
Zen, Mt, T. 1984. Sumber Daya Dan Indutri Mineral , Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Sumber gambar: Ensiklopedia Iptek, Ensiklopedia Umum untuk Pelajar, Kamus
Visual, Atlas, Mengenal Ilmu Pengetahuan, Harian Kompas, Harian Pikiran Rakyat.

Rabu, 16 April 2014

Mendaur Ulang Kertas (Praktek)

Sedikitnya 250.000 pohon di bumi ini tiap hari ditebang untuk membuat kertas koran, belum terhitung yang lainnya untuk membuat buku, rumah, tusuk gigi, dan batang korek api. Padahal untuk tumbuh besar, setiap pohon memerlukan waktu sekitar 10 tahun.
Untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran, sebaiknya kita tidak menghamburkan kertas dan kayu supaya hutan yang ditebang pun berkurang, lalu kertas-kertas bekas yang ada kita olah dan didaur ulang menjadi kertas lagi.

A. Tujuan:
Pemanfaatan limbah kertas, menambah keterampilan

B. Alat dan Bahan:
1. kertas bekas (koran, majalah) kira-kira 50 gram,
2. blender/alat penghancur lainnya,
3. ayakan/kassa berbentuk segi empat,

SELENGKAPNYA....

Ilmu lingkungan mempelajari hubungan antarmakhluk hidup atau biotis

1. Ilmu lingkungan mempelajari hubungan antarmakhluk hidup atau biotis, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan beserta segala sesuatu dengan yang berada di sekitanya baik unsur fisik, seperti : batu-batuan, air, udara, angin, dan sebagainya, yang membentuk suatu kesatuan atau sistem (ekosistem) serta hubungannya yang bersifat timbal balik.

2. Pembagian jenis lingkungan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu lingkungan biotik dan nonbiotik.

3. Di bawah ini terdapat contoh dari maraknya kerusakan lingkungan dan bencana yang diakibatkannya, seperti: Perubahan keragaman jenis (biodiversitas), kerusakan hutan, erosi dan sedimentasi, hujan asam.

4. Pemanfaatan lingkungan yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui bidang pertanian, pariwisata, industri dan pertambangan.

5. Contoh upaya penanganan dalam pengendalian DAS dapat dilakukan dengan cara seperti berikut.
1. Reboisasi atau penghijauan di sekitar hulu DAS, fungsinya ialah selain untuk mencegah terjadinya erosi juga dapat menyimpan air.
2. Penanganan pembuatan rumah disekitar bantaran sungai.
3. Tindakan tegas terhadap pelanggar sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Selasa, 15 April 2014

Istilah-istilah dalam bidang Geografi

Aglomerasi : Kecenderunganpersebaran gejala geosfer yang mengelompokkan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah/tempat.
Antisiknal : Bagian litosfera yang terlipat ke atas.
Antroposfer : Komponen insaniah.
Atmosfer : Lapisan udara.
Barisfir : Lapisan inti bumi berupa bahan padat besi nikel terhadap bumi.
Batholit : Batuan beku yang terbentuk didalam dapur magma.
Benua : Daratan yang sangat luas, tidak terpengaruh oleh angin laut.
Biologi : Ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup.
Biosfer : Tumbuhan serta hewan.
Bom : Material/vulkanik padat yang berukuran besar.
Cockpitt : Plato yang tererosi dan berbentuk bukit/kubah.
Dangkalan : Dasar samudera yang dangkal atau dasar laut yang datar dan luas.
Dataran rendah : Daerah yang keadaanya nyaris datar atau mendekati datar.
Delta : Hasil erosi berupa lumpur, pasir, kerikil diendapkan di muara.
Efflata : Material-material padat hasil gunung meletus.
Efosit : Batuan beku luar, membeku di permukaan bumi.
Ekologi : Ilmu mengenai hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan kondisi alam sekitarnya (lingkunganya).
Ekstrusi magma : Magma yang kativitasnya telah mencapai ke permukaan bumi.
Erosi : Pengikisan.
Erupsi : Letusan gunung api.
Fauna : Dunia binatang
Flora : Dunia tumbuh-tumbuhan.
Geomorfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.
Geologi : Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Geosfer : Lapisan bumi
Graben/slenk : Lembah yang berada di daerah pegunungan patahan.
Hidrosfer : Air.
Hidrografi : Ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey serta pemetaan laut, danau, sungai.
Horst : Bagian litosfera yang posisinya lebih tinggi.
Hypabisal : Batuan beku korok terbentuk di dalam korok-korok atau pipa gunung api.
Kaldera : Runtuhnya bagian puncak gunung berapi, sehingga terbentuk kawah yang luas.
Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang sebab terjadinya iklim.
Koma : Bola gas dan debu dikelilingi oleh awan gas hidrogen.
Komet : Sebuah bintang yang diliputi oleh kabut remang-remang yang makin hari makin panjang tampaknya dan kemudian menyerupai ekor bintang.
Korologi : Keruangan
Korok : Batuan yang terbentuk oleh intrusi.

Selengkapnya Istilah-istilah dalam bidang Geografi L-W

Senin, 07 April 2014

Teknik Menyundul Bola dalam Permainan Sepak Bola

Permainan Sepak Bola

1. Teknik Menyundul Bola (Heading)

a. Prinsip-Prinsip Menyundul Bola
Prinsip-prinsip menyundul bola adalah sebagai berikut.
1) Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola.
2) Otot-otot leher dikuatkan/dikeraskan.
3) Bagian badan yang digunakan untuk menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) di bawah rambut kepala.
4) Badan ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh, yaitu kekuatan otot-otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut, kaki diluruskan, badan diayun ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.
5) Pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh dipejamkan, selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti ke mana bola diarahkan, selanjutnya diikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

b. Kegunaan Teknik Menyundul Bola
Teknik menyundul bola memiliki kegunaan sebagai berikut
1) meneruskan bola atau mengoperkan bola kepada teman atau operan jarak pendek;
2) memasukkan bola ke mulut gawang lawan (membuat gol);
3) memberikan umpan kepada teman di depan gawang lawan untuk membuat gol;
4) menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan (mempertahankan daerah gawang sendiri).

c. Macam-Macam Teknik Menyundul Bola
Macam-macam teknik menyundul bola adalah sebagai berikut.
1) Menyundul bola atas dasar arah bola terdiri atas
a) sundulan bola ke arah depan;
b) sundulan bola ke arah samping;
c) sundulan bola ke arah belakang.

2) Menyundul bola atas dasar sikap badan pemain terdiri atas sebagai berikut.
a) Menyundul bola dalam posisi badan berdiri. Cara melakukan sebagai berikut.
(1) Sikap berhenti di tempat.
(2) Badan menghadap ke arah datangnya bola, kedua kaki depan belakang dan lutut sedikit ditekuk.
(3) Badan condong ke belakang mata tertuju ke arah datangnya bola.
(4) Dengan kekuatan otot-otot perut dan dorongan panggul serta dorongan kedua lutut diluruskan.
(5) Seluruh badan diikutsertakan ke depan hingga badan condong ke depan diteruskan dengan gerak lanjutan ke arah sasaran.
b) Menyundul bola dengan sikap lari. Cara melakukan sebagai berikut. Lari ke arah datangnya bola, gerakan seperti menyundul bola dalam sikap berdiri.
c) Menyundul bola dengan sikap melompat. Menyundul bola dengan sikap melompat dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan. Jika dilakukan dengan awalan maka tolakan dengan satu kaki atau dengan dua kaki. Jika dilakukan tanpa awalan maka tolakan dengan kedua kaki. Apabila di dekat kita terdapat banyak lawan maka sulit untuk melompat dengan awalan. Berdasarkan perkenaan bola, menyundul dengan melompat terdiri atas sebagai berikut.
(1) Menyundul bola dilakukan pada saat mulai melompat atau pada saat badan naik ke atas, sundulan ini digunakan untuk mematahkan serangan lawan atau membersihkan bola dari daerah berbahaya di depan gawang sendiri.
(2) Menyundul bola pada saat mencapai puncak atau titik tertinggi dari lompatan, yaitu untuk menyundul bola ke bawah. Sundulan ini untuk membuat gol ke gawang lawan atau memberi operan kepada teman.
(3) Menyundul bola pada saat lompatan telah mencapai puncak dan saat mulai turun, sundulan bola ini untuk operan bola lemah.
d) Menyundul bola dengan melayang.
Menyundul bola dengan melayang berguna untuk membuat gol. Bola yang melayang di udara menjadi ”makanan” bagi kepala untuk mengarahkannya ke rekan satu tim atau ke dalam gawang lawan. Caranya adalah dengan pemain yang menyundul bola sambil menjatuhkan badan. Hal ini dilakukan apabila bola yang datang melayang tidak begitu tinggi dari tanah. Cara ini sering mengecoh pemain bertahan dan penjaga gawang lawan, karena biasanya bola yang melayang tidak begitu tinggi dari tanah akan disambut dengan kaki, bukan dengan kepala.

Bentuk-bentuk latihan menyundul bola adalah sebagai berikut.
1) Siswa berbaris berbanjar. Salah seorang berdiri di depan barisan dengan jarak 5 – 8 meter. Bola dilemparkan ke depan atas, siswa yang berada di barisan paling depan segera menyundul ke arah pelempar. Setelah menyundul bola, segera lari ke belakang barisan.
2) Dua orang siswa berdiri saling berhadap-hadapan dengan jarak antara 5 – 10 meter. Di tengah-tengah diberi dua buah tiang bendera dengan jarak 2 meter sebagai gawang. Pemain yang satu sebagai pelempar. Setelah bola dilempar ke arah temannya, segera bola disundul kembali ke arah pelempar. Bola harus melewati kedua tiang bendera.


2. Bermain dangan Menerapkan Peraturan

B. Permainan Bola Tangan
C. Permainan Bola Basket
D. Permainan Bola Voli

Permainan Bola Besar


 

Latihan Soal Sejarah (SMA kelas 11)

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Peradaban Hindu mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena ….
a. adanya persamaan peradaban Hindu dengan peradaban Indonesia
b. telah lama ada hubungan antara India dan Indonesia
c. dasar-dasar peradaban Hindu telah lama dimiliki oleh bangsa Indonesia
d. masuknya peradaban Hindu berlangsung damai
e. bangsa Indonesia termasuk bangsa yang mudah menerima pengaruh luar

2. Candi Borobudur merupakan akulturasi kebudayaan Buddha dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan asli Indonesia tampak dalam wujud ….
a. patung-patung yang ada                    d. stupa
b. bangunan megalitikum                       e. relief
c. punden berundak

3. Penggalian sungai Gomati sepanjang 6112 tombak ( 11 km) oleh Raja Purnawarman dinyatakan secara jelas dalam prasasti ….
a. Kebon Kopi                d. Lebak
b. Pasir Awi                    e. Tugu
c. Ciaruteun

4. Kerajaan Sriwijaya dapat berkembang menjadi kerajaan besar. Hal ini karena didukung dari peran  Sriwijaya seperti di bawah ini, kecuali ….
a. sebagai pusat armada laut
b. sebagai pusat ilmu pengetahuan
c. sebagai pusat agama Buddha
d. sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara
e. sebagai pusat kegiatan ilmiah

5. Ken Arok pernah mengadi kepada Akuwu Tunggul Ametung. Jabatan Akuwu sama dengan ….
a. Bupati                        d. Demang
b. Raja Muda                 e. Wedana
c. Kepala Desa

6. Untuk memajukan aktivitas perdagangan dan perhubungan Airlangga mengadakan renovasi pelabuhan yang terletak di tepi sungai Brantas yakni ….
a. Ring Poh Pitu                    d. Ujung Galuh
b. Kembang Putih                 e. Belahan
c. Waringin Pitu

7. Pada zaman Kediri karya sastra berkembang pesat, salah satunya ialah Kitab Smaradhahana yang ditulis oleh….
a. Empu Kanwa                      d. Empu Panuluh
b. Empu Sedah                        e. Empu Dharmaja
c. Tan Akung

8. Perpindahan pusat kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur mempunyai makna peralihan ….
a. dari kerajaan maritim ke kerajaan agraris
b. dari kerajaan agraris ke kerajaan maritim
c. dari kerajaan pinggiran ke kerajaan tengah
d. dari kerajaan agraris-maritim ke kerajaan maritim
e. dari kerajaan agraris ke kerajaan agraris-maritim

9. Dharmadyaksa ring Kasaiwan, merupakan badan pada Kerajaan Majapahit yang mengurusi masalah….
a. agama Siwa                      d. agama Buddha
b. hukum Pidana                   e. pelaksana perintah raja
c. hukum Perdata

10. Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada tahun 1331 bertujuan untuk ….
a. menundukkan Kerajaan Sunda
b. mengangkat derajat Kerajaan Majapahit
c. menguasai seluruh Nusantara di bawah payung Majapahit
d. membebaskan desa-desa perdikan
e. menata sistem pemerintahan Majapahit sehingga menjadi kerajaan yang disegani

11. Penerima Islam berikut yang paling dahulu menerima ajaran Islam di Indonesia ialah ….
a. para raja dan bangsawan
b. para pedagang perantara
c. masyarakat petani di daerah pedesaan
d. para santri yang dengan tekun menerima ajaran Islam
e. para haji yang telah menunaikan ibadah haji

12. Salah seorang Wali Songo yang dalam penyiaran agama Islam menggunakan media pertunjukan wayang ialah ….
a. Sunan Muria                    d. Sunan Kalijaga
b. Sunan Kudus                   e. Sunan Gunung Jati
c. Sunan Giri

13. Berdirinya Kerajaan Samodera Pasai dirintis oleh seorang laksamana laut dari Mesir yakni ….
a. Mahmud Malik Al-Tahir                   d. Zainal Abidin
b. Nazaruddin Al-Kamil                       e. Marah Silu
c. Mohammad Malik Al-Tahir

14. Kalender Jawa merupakan pemikiran Sultan Agung dalam bidang .…
a. ilmu falak                         d. pertanian
b. kesusastraan                    e. agama
c. kesenian

15. Dalam menghadapi Sultan Hasanuddin, VOC menggunakan politik adu domba, terbukti kompeni berkoalisi dengan Aru Palaka raja dari…
a. Bone                        d. Saparua
b. Goa                         e.. Tello
c. Sopeng

16. Tujuan Sultan Agung menyerang Batavia ialah .…
a. untuk menguasai jalur perdagangan
b. mengusir Belanda dari Batavia
c. mengusir Portugis dari Batavia
d. memusatkan jalur perdagangan di Batavia
e. melaksanakan cita-cita persatuan atas Tanah Jawa di bawah kekuasaan Mataram

17. Di bawah ini merupakan fakor-faktor yang turut mendorong berkembangnya kerajaan Makassar menjadi kerajaan besar, kecuali …
a. letaknya di tepi sungai
b. berada di tengah-tengah lalu lintas pelayaran perdagangan
c. masuknya pedagang-pedagng Portugis dan Belanda ke Makasar
d. jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
e. beralihnya pemerintahan Mataram ke sistem agraris

18. Berkaitan dengan Kerajaan Sunda, disebutkan bahwa raja Sanjaya pernah menggantikan raja Sena yang berkuasa di kerajaan Galuh. Hal ini dapat diketahui dari ….
a. Prasasti Sanghyang Tapak               d. Carita Parahyangan
b. Prasasti Canggal                             e. Kitab Kandang Karesian
c. Prasasti Citatih

19. Ketika terjadi peristiwa Bubat, Kerajaan Sunda berada di bawah pemerintahan .…
a. Sang Ratu Jayadewa                    d. Sri Baduga Maharaja
b. Sri Jayabhupati                            e. Sang Ratu Saksi
c. Niskala Wastu Kancana

20. Anak Wungsu berhasil memegang pemerintahan di Bali cukup lama, karena ….
a. ia seorang raja yang sakti
b. pernah membangun pemandian suci Tirtha Empul
c. Airlangga tidak pernah mengganggu pemerintahan Anak Wungsu
d. berhasil mempersatukan seluruh lapisan masyarakat dalam caturwarna
e. berhasil mewujudkan masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera


II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Tunjukkan bahwa Sriwijaya di masa kejayaannya menjadi pusat agama dan perdagangan di Asia Tenggara!
2. Kemukakan (3 saja) faktor-faktor yang mendorong lahirnya Majapahit sebagai kerajaan besar!
3. Mengapa agama Islam mudah diterima dan mudah berkembang di Indonesia?
4. Bagaimana kehidupan politik, sosial ekonomi, masyarakat Bali ketika berada di bawah pemerintahan raja Anak Wungsu?
5. Perseteruan antara Paku Buwono II yang dibantu Kompeni dengan Pangeran Mangkubumi dapat diakhiri dengan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Sebutkan isi dari Perjanjian Giyanti!


Latihan SOAL YANG LAIN

Lahirnya Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar ialah sebagai berikut.
a. Letak Majapahit secara geografis sangat baik, yaitu di tengah-tengah wilayah Indonesia, sehingga mudah memainkan peran dalam menyatukan Indonesia baik secara politik maupun ekonomi.
b. Pusat kerajaan di tepi sungai besar yang mudah dilayari, sehingga hubungan dengan dunia luar sangat mudah.
c. Tanahnya subur dan banyak menghasilkan bahan-bahan ekspor, khususnya hasil pertanian utamanya beras dan kacang-kacangan.
d. Sebelum Majapahit telah adanya kerajaan-kerajaan Jawa Timur yang merintisnya, khususnya Singasari di bawah Kertanegara. Gagasan Nusantara telah diperoleh dan pelaksanaannya sebagian telah dilakukan.
e. Timbulnya tokoh-tokoh negarawan seperti R. Wijaya, Hayam Wuruk, dan Patih Gajah Mada yang melaksanakan gagasan Nusantara dengan "Sumpah Palapa"nya.
f. Tidak ada lagi saingan kerajaan di Indonesia, Sriwijaya sudah makin lemah setelah serangan dari Cholamandala; sedangkan Kediri makin lemah akibat siasat yang dilakukan oleh R. Wijaya.
g. Di luar Indonesia tidak ada lagi kerajaan besar yang dapat menjadi perintang. Kerajaan Cholamandala di India dan dinasti Yuan di Cina terpecah-pecah setelah raja/kaisar besarnya meninggal.



Definisi Perusahaan Dagang

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, didirikan, bekerja, dan berkedudukan di tempat tertentu dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan.

Tujuan setiap perusahaan, yaitu untuk memaksimalkan keuntungan yang dihasilkan. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dari jumlah yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa tersebut.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau tanpa diubah bentuknya. Bentuk perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, retailer, dan pengecer.

Berdasarkan definisi perusahaan dagang, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri perusahaan dagang, yaitu sebagai berikut.
a. Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada pelanggan.
b. Barang dagangan yang dibeli tidak diproses terlebih dahulu sebelum dijual kepada pelanggan.
c. Dalam menghasilkan pendapatan, dilakukan transaksi pembeliandan penjualan barang dagangan.
d. Penjualan merupakan pendapatan untuk perusahaan dagang.
e. Biaya untuk memperoleh barang dagangan dilaporkan sebagai harga pokok penjualan.
f. Barang dagangan yang belum terjual disebut persediaan barang dagangan yang dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca.


Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
A Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
1. Definisi Perusahaan Dagang
2. Transaksi Perusahaan Dagang
3. Jurnal Khusus (Special Journal)
4. Sistem Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang
5. Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal dan Pemindahbukuan Jurnal ke Buku Besar

B Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
C. Neraca Saldo (Trial Balance)
D. Neraca Lajur (Work Sheet)
E. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entry)
F. Laporan Keuangan (Financial Statement)


Rabu, 02 April 2014

PERIODESASI DAN KRONOLOGI DALAM SEJARAH

Dalam mengamati peristiwa-peristiwa bersejarah akan selalu terkait dengan waktu, Pengertian waktu dalam hal ini haruslah dianggap sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa sebelumnya ke masa-masa berikutnya serta melahirkan peristiwaperistiwa baru yang saling terkait sehingga perjalanan sejarah tidak akan pernah berhenti. Dalam perjalanan waktu tersebut, ilmu sejarah mengenal adanya konsep perubahan. Perkembangan kehidupan sejak adanya manusia sampai sekarang, mulai dari taraf kehidupan yang sederhana sampai kepada taraf kehidupan yang kompleks, ada yang berlangsung dengan lambat, ada pula yang berlangsung dengan cepat.

1. Periodesasi Sejarah
Periodesasi sejarah berarti pembabakan dalam sejarah berdasarkan kurun waktu. Sejarah telah berlangsung dengan rentang waktu yang sangat panjang dan rumit. Kita akan kesukaran bila mengumpulkan semua peristiwa sejarah dalam satu kurun waktu saja. Agar terlihat rapi dan runut, bentangan waktu yang panjang tersebut kita bagibagi lagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing mewakili suatu rentangan masa. Penyusunan rangkaian peristiwa sejarah secara runut mempermudah orang-orang memverifikasi dan menginterpretasi sejarah bersangkutan. Periodesasi sejarah dilakukan biasanya dengan cara membagi dan memilah-milah kejadiankejadian sejarah dalam sebuah batasan waktu tertentu. pada hakikatnya peristiwa-peristiwa sejarah saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya dan tidak terputus dalam satu suatu periodisasi. Penyusunan periodisasi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari sejarah. Dalam menyusun periode-periode sejarah tersebut harus disusun secara kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut harus dikelompokan dan disusun berdasarkan urutan waktu kejadiannya.

Periodesasi sejarah dilakukan oleh setiap masyarakat, bangsa, dan negara di dunia. Namun, setiap bangsa dimiliki periodesasi yang berbeda, berdasarkan cara bangsa tersebut memandang rentang-waktu yang ada dalam sejarah mereka. Periodesasi sejarah Indonesia tentu tak sama dengan periodesasi sejarah Malaysia, misalnya, meski dua negera tersebut berdekatan dan pernah diduduki Portugis dan Inggris. Begitu pula periodesasi sejarah India akan berbeda dengan periodesasi Mesir.

Contoh Periodisasi
Dinasti-dinasti di China
Dinasti Shang 1766 SM-1122 SM
Dinasti Chou 1122 SM-255 SM
Dinasti Chin 255 SM-205 SM
Dinasti Han 205 SM-211 SM
Dinasti Tang 618-907
Dinasti Sung 960-1279
Dinasti Mongol 1279-1369
Dinasti Ming 1368-1642
Dinasti Manchu 1644-1911

2. Kronologi Sejarah



Rabu, 19 Maret 2014

Latihan Soal Pendidikan Agama Islam SMA

Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Tujuan utama diciptakan manusia oleh Allah di dunia ini untuk . . . .
a. mencari harta                               d. berbuat sekehendak hati
b. beribadah kepada-Nya                e. menguasai sesama manusia
c. menikmati kehidupan

2. Contoh potongan ayat yang mengandung hukum bacaan idgam bigunnah adalah . . . .
a. d.
b. e.
c.

3. Makna yang tepat dari potongan ayat ke-9 Surah al-Jumu‘ah [62] tersebut adalah . . . .
a. dan mulailah bekerja
b. dan segeralah berzikir
c. dan tinggalkanlah kehidupanmu
d. dan tinggalkanlah jual beli
e. dan mulailah salat

4. Pada potongan ayat tersebut terdapat hukum bacaan tajwid yaitu . . . .
a. ikhfa’                   d. idgam bilagunnah
b. iz.har                    e. iqlab
c. idgam bigunnah

15. Tokoh ahli Badar yang banyak dibicarakan para mufarsirin dalam asbabun nuzul turunnya Surah al-Mujadilah [58] ayat 11 adalah . . . .
a. Usman bin ‘Affan                  d. Umar bin Khat.t.ab
b. Sabit bin Qais                       e. Abbas bin Abdul Mut.t.alib
c. Qais bin Sabit

6. Potongan ayat berikut ini yang mengandung hukum bacaan ikhfa’ adalah
. . . .
a. d.
b. e.
c.

7. Berkaitan dengan sikap memberikan kesempatan kepada orang lain, dalam hadis riwayat Abu- Da-ud dan Tirmiz.i- dijelaskan bahwa Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu . . . .
a. banyak bersedekah                              d. selalu istiqamah
b. mengerjakan salat                                e. membantu orang lain
c. bisa menjaga diri

8. Hukum bacaan mad pada potongan ayat tersebut adalah . . . .
a. mad t.abi’i                         d. ‘aridlissukun
b. mad wajib muttasil             e. mad ja'iz munfas.il
c. mad ‘iwad.

9. Dengan menjaga keseimbangan antara bekerja dan beribadah dalam kehidupan membawa akibat . . . .
a. menjadi orang yang pesimistis dan berkarakter lemah
b. cenderung serakah akan dunia dan lupa akhirat
c. mudah melupakan urusan dunia dan mengutamakan akhirat
d. melahirkan jiwa pekerja keras sekaligus ahli ibadah
e. menjadi orang yang malas dan enggan berusaha

10. Untuk mencapai kesuksesan, seorang pekerja seharusnya . . . .
a. membuat perencanaan dan target tertentu
b. bekerja apa adanya tanpa target
c. cukup ikhlas saja tanpa berbuat
d. cukup bertawakal kepada Alah Swt.
e. menghabiskan waktunya untuk ibadah

11. Jika dikaitkan dengan etos kerja, adanya perintah untuk segera mendirikan salat Jumat sesungguhnya mengandung hikmah yang sangat penting yaitu . . . .
a. agar rezeki yang diperoleh tidak melebihi batas
b. supaya masjid kembali terisi
c. supaya syiar Islam semakin tampak
d. untuk memudahkan antara orang muslim dan nonmuslim
e. agar terwujud keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat

12. Bertawakal ditunjukkan dengan sikap . . . . .
a. pasrah dengan apa yang terjadi tanpa berbuat apa pun
b. merasa kecewa pada ketetapan-ketetapan Allah
c. ikhlas kepada Allah setelah kita berusaha dan berdoa
d. terus-menerus bekerja tanpa kenal lelah
e. cukup bekerja dan berdoa saja

13. Ciri khusus mad ‘aridlissukun adalah . . . .
a. letaknya pada awal ayat
b. letaknya di tengah-tengah lafal
c. letaknya pada akhir ayat
d. hanya boleh dibaca panjang dua harakat
e. hanya boleh dibaca panjang tiga harakat

14. Fungsi utama memiliki ilmu pengetahuan dalam bekerja adalah . . . .
a. dapat mendukung profesionalisme kerja
b. mendukung seseorang meraih jabatan tinggi
c. memperbanyak jumlah penghasilan
d. pekerjaan seseorang semakin dihargai
e. mempengaruhi jumlah gaji

15. Suatu pekerjaan akan bernilai ibadah syaratnya adalah . . . .
a. bersikap hati-hati dalam bekerja
b. menjauhi hal-hal yang melanggar peraturan
c. diniatkan ikhlas untuk mencari rida dari Allah
d. tujuan bekerja untuk mencari rezeki sebanyak mungkin
e. dilakukan dengan semangat

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. Bagaimanakah penjelasan tentang anjuran melapangkan majelis jika dikaitkan dengan masalah etos kerja?
2. Jelaskan pentingnya memberi kesempatan kepada orang lain dalam hal kerja!
3. Jelaskan balasan bagi orang yang mau membantu kesulitan orang lain!
4. Tulislah salah satu hadis tentang pentingnya membantu orang lain!
5. Apakah yang seharusnya menjadi motivasi kita dalam bekerja?
6. Apakah yang dimaksud dengan bacaan idgam bilagunnah?
7. Bolehkah kita mengejar urusan duniawi dan melupakan urusan ukhrawi?
8. Jelaskan kandungan Surah al-Mujadilah [58] ayat 11!
9. Jelaskan kandungan Surah al-Jumu’ah [62] ayat 9–10!
10. Bagaimana cara membaca mad ja'iz munfasil?


Sejarah sebagai Kisah

A. PENGERTIAN SEJARAH
1. Batasan Sejarah
2. Ciri-Ciri Utama Sejarah

B. RUANG LINGKUP SEJARAH
1. Sejarah sebagai Peristiwa

2. Sejarah sebagai Kisah

Membicarakan sejarah sebagai kisah berarti berbicara sejarah sebagai sebuah cerita dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu peristiwa sejarah. Kisah ini pun dapat berupa tulis atau lisan. Secara tulisan, kisah sejarah ini dapat dilihat dalam bentuk tertulis seperti pada buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah dapat diambil dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah. Sejarah merupakan suatu kisah yang diceritakan dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu kejadian. Secara tulisan kisah ini akan didapat dalam bentuk tulisan di buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah didapat dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah.

Oleh karena sejarah di sini bersifat kisah atau cerita maka isi kisahnya pun berbeda bergantung kepada siapa yang menyampaikannya, kepentingan, serta latar belakang si penyampai kisah bersangkutan. Kisah yang dituturkan berbeda karena setiap orang akan memberikan tafsiran yang berbeda tentang peristiwa yang dilihatnya. Dengan demikian, akan cukup bijaksana apabila sejarah dikisahkan itu disertai pula oleh uraian mengenai sifat-sifat orang yang menyampaikan sejarah.

Contoh sejarah sebagai kisah adalah kisah mengenai Sultan Iskandar Muda dalam Hikayat Aceh. Dalam hikayat ini diceritakan cukup detail mengenai masa kecil Iskandar Muda hingga ia memerintah Kerajaan Aceh dengan cukup bijaksana. Di sini kita melihat sosok positif dari sultan tersebut karena yang menulis hikayat pun adalah orang dalam Aceh. Dengan demikian sejarah sebagai kisah subjektif sifatnya. Contoh lain adalah kitabkitab yang ditulis oleh para pujangga istana di Jawa seperti Negarakretagama, Pararaton, Kidung Sundayana, Carita Parahyangan, dan lain-lain.

3. Sejarah sebagai Ilmu
4. Sejarah sebagai Seni


Jumat, 14 Maret 2014

Jaringan epitel

Jaringan ini melapisi permukaan tubuh sebelah luar (kulit), berbagai rongga, dan saluran di dalam tubuh . Fungsinya sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah dalamnya, sebagai bagian dari kelenjar, dan sebagai tempat penyerapan. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibedakan atas:

1. Epitel berlapis tunggal 
Jaringan epitel ini hanya memiliki satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel ini dapat dibedakan menjadi :
i. Epitel pipih
Sel-selnya berbentuk pipih dan terdapat pada lapisan yang melapisi usus, saluran pembuluh darah dan limfe, dinding alveolus, selaput jantung dan peritonium (selaput rongga perut)
ii. Epitel kubus
Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada lapisan saluran kelenjar, kelenjar tiroid, ginjal, lensa mata.
iii. Epitel silindris.
Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada kelenjar pencernaan, selaput mukosa usus (dinding usus sebelah dalam), lambung.
iv. Epitel silindris berambut getar
Sel-selnya berbentuk silindris dengan permukannya berambut getar (silia). Jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah dalam batang dan cabang tenggorokan (trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.

2. Epitel berlapis banyak
Jaringan epitel ini memiliki lebih dari satu lapisan sel. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel berlapis banyak ini juga dapat dibedakan menjadi :
i. Berbentuk pipih
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih dan terdapat pada rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki dan vagina.
ii. Berbentuk kubus
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus dan terdapat pada permukaan ovarium (indung telur), testis, saluran kelenjar minyak dan keringat kulit.
iii. Berbentuk silindris.
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada laring, faring, dan trakea. Beberapa jaringan ini sel-sel penyusunnya berambut getar. Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk silindris. Jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah dalam batang dan cabang tenggorokan (trakea, bronkus), saluran telur dan saluran sperma.

Secara khusus, epitel mempunyai banyak fungsi, diantaranya :
1. Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan yang disebabkan oleh gesekan, radiasi ultra violet, dan serangan bakteri. Contoh : epitel kulit.
2. Membantu pengangkutan zat makanan ke dan dari jaringan dan organ. Contoh : epitel pipih selapis pada pembuluh darah.
3. Memproduksi enzim pencernaan ke dalam usus, dan menyerap sari makanan hasil pencernaan. Contoh : epitel kolumnar yang terdapat di saluran pencernaan.
4. Melapisi seluruh kelenjar pencernaan yang menghasilkan hormon (kelenjar endokrin) dan menghasilkan ludah atau keringat (kelenjar eksokrin). Contoh : epitel kelenjar.
5. Menghasilkan mukus (lendir) untuk menangkap partikel debu yang terhirup. Contoh : epitel silindris bersilia di saluran pernafasan.
6. Menghasilkan sel gamet untuk reproduksi. Contoh : epitel kecambah di tubulus seminiferous testis.

Jaringan pada hewan
Jaringan epitel
Jaringan ikat
Jaringan otot
Jaringan saraf



Buku Biologi Pertanian

Buku Biologi Pertanian mengajak Kalian mengenal dan memahami biologi secara lengkap dan mendalam. Materi yang disajikan bersifat up to date, apersepsi dan psikomotorik disertai tujuan pembelajaran, kata-kata kunci, gambar, rangkuman dan latihan untuk mengupas tuntas permasalahan biologi, dengan kecerdasan, keuletan, kesabaran, dan berpikir kritis sehingga diperoleh suatu konsep-konsep dasar ilmu biologi.

Materi buku ini mencakup model penelitian biologi, struktur dan fungsi sel, sistem metabolisme sel, hereditas pada organisme, monera, protista, fungi, plantae, animalia, ekosistem dan konservasi, pencemaran lingkungan, serta bioteknologi dan peranannya bagi kehidupan. Buku ini disusun untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan, etos kerja, memupuk sikap ilmiah (jujur, objektif, terbuka, ulet, berpikir kritis, dapat bekerja sama dengan orang lain) pada diri sendiri. Disamping pengembangan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan dan dikomunikasikan secara lisan dan tulisan oleh siswa.

Kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dengan konsep dan prinsip biologi untuk membentuk beberapa kecakapan seperti: personal, akademik, vokasional, dan sosial dalam bentuk unjuk kerja meningkatkan pemahaman biologi melalui eksprimen. Apresiasi terhadap keanekaragaman hayati menggugah kesadaran untuk mengenal potensi, cara pemeliharaan dan meningkatkan kesadaran dan peran dalam menjaga kelestarian lingkungan, didukung penerapan pengetahuan dan keterampilan aplikasi bioteknologi sederhana secara tepat guna.


Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah

Sejarah selalu membicarakan kehidupan masa lalu.

Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita sering mengungkapkan suatu cerita di masa lalu, baik yang dianggap penting maupun dianggap berkesan. Hal tersebut merupakan hal kecil dari sebuah sejarah. Sejarah memang bukanlah hal yang baru bagi kita namun merupakan suatu hal sering didengar dan diucapkan baik disadari maupun tidak. Namun demikian, ada banyak hal yang belum diketahui dan dimengerti tentang sejarah sebagai ilmu, dalam benak kita pasti akan terlintas sebuah pertanyaan ”Apakah sejarah itu?” Pertanyaan ini tampak sederhana, cenderung mudah, walaupun kita belum tentu memahami intisari dari pertanyaan itu karena pada hakikatnya pertanyaan tersebut akan mengandung makna yang dalam dan luas. Pasti sebagian besar kalian membayangkan peristiwa-peristiwa masa lalu, yang sudah terjadi masa lampau. Mungkin pula kalian akan menganggapnya kuno atau ketinggalan zaman.

Memang benar, sejarah pasti membicarakan kejadiankejadian di masa lalu. Ia tidak membicarakan masa sekarang, yang sedang berlangsung, juga tidak mungkin membincangkan masa yang belum terjadi atau masa depan. Benar pula sejarah selalu berurusan dengan masa-masa kuno dan klasik serta zaman yang telah tertinggal. Namun, dengan membaca dan mempelajari sejarah tidak membuat kita menjadi ketinggalan zaman. Bukankah setiap orang, termasuk kalian, sendiri memiliki sejarah sendiri? Begitu pula dengan orang tuamu, kakek-nenekmu, temanmu, tetanggamu, gurumu, desa dan kota tempat tinggalmu, dan negara kita pun memiliki perkembangan sejarah sendiri yang berbeda dengan negara lain, meski yang terdekat sekalipun. Justru dengan membaca sejarah, kita akan mampu menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia. Melalui ilmu sejarah, manusia bukannya harus terus mengenang kejadian-kejadian tempo lalu dan merindukannya, melainkan harus mampu belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia-manusia zaman dulu agar hidup lebih baik.

Kita akan mempelajari definisi serta ruang lingkup sejarah. Kita akan belajar mengenai pengertian periodesasi, kronik, kronologi, dan historiografi. Dengan begitu, kita dapat mengambil arti serta manfaat di balik setiap peristiwa sejarah yang telah berlangsung.

A. PENGERTIAN SEJARAH
1. Batasan Sejarah
2. Ciri-Ciri Utama Sejarah

B. RUANG LINGKUP SEJARAH
1. Sejarah sebagai Peristiwa
2. Sejarah sebagai Kisah
3. Sejarah sebagai Ilmu
4. Sejarah sebagai Seni



Contoh kata pengantar (disalin dari buku sekolah)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas bimbingan dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku ini. Buku ini diperuntukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Jilid 1 Kelas X.

Secara garis besar, buku ini membahas batasan dan pengertian sejarah sebagai ilmu, seni, kisah, dan historiografi; metode-metode ilmiah dalam penelitian sejarah; tradisi kesejarahan masyarakat Indonesia sebelum dan setelah mengenal sistem aksara; kehidupan awal masyarakat Indonesia. Di samping itu, disisipkan pula materi suplemen, yakni peradaban kuno Asia, Afrika, Eropa, dan Mesoamerika.

Pada setiap bab dalam buku ini, disisipkan kotak Info Sejarah guna menunjang materi yang tengah dibahas. Untuk menguji pemahaman siswa akan materi yang telah dikupas, pada akhir setiap subbab disajikan kolom Kegiatan yang dapat dilakukan secara per seorangan maupun kelompok. Ada pula pada akhir setiap bab disajikan Soal-Soal Evalusi, terdiri atas 20 soal pilihan ganda dan 10 soal esai.

Kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa, dan bersama-sama ikut serta meningkatkan mutu pendidikan dan menyukseskan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Kritik dan saran merupakan hal yang ditunggu oleh kami untuk memperbaiki isi buku ini.

Penyusun


Selasa, 04 Februari 2014

BPJS mengeluarkan kebijakan pembatasan pengeluaran obat dari apotik

Pembatasan pengeluaran Obat oleh BPJS

Bagus Cahyono
JATAH OBAT DAN PELAYANAN TERUS MEROSOT, PENDERITA RESAH

Suasana di tempat antrian obat di ruang apotik tidak jauh beda dengan suasana di tempat antrian periksa di depan poli-poli RSUD Ibnu Sina, Gresik
Nampak sekali ekspresi keresahan yang nampak dari obrolan diantara sesama pengunjung, baik dari penderita maupun keluarga yang mengantarkan pasien berobat. Keresahan tersebut bukanlah lantaran sakit yang diderita melainkan penderitaan akibat harus bolak-balik ke rumah sakit untuk mendapatkan hak jaminan kesehatan untuk kesembuhan penyakit yang sedang diderita.
Hal tersebut dikarenakan sejak Undang-undang BPJS diberlakukan sejak 1 Januari 2014 yang lalu, BPJS mengeluarkan kebijakan pembatasan pengeluaran obat dari apotik bagi pesertanya, utamanya peserta Jaminan Kesehatan terdahulu (ASKES, ASTEK, JAMSOSTEK, JAMKESMAS). Dan dalam kurun waktu 19 hari kemarin (Sabtu, 19 Januari) diketahui sudah 2 kali pengurangan.

Pada saat mulai berlakunya JKN oleh BPJS menerapkan pengurangan jatah obat dari yang semula untuk pengobatan selama 1 bulan (30 hari) menjadi 15 hari. Sehingga yang menurut dokter Poli pasien cukup ke rumah sakit sebulan sekali terpaksa harus 2 kali.
kebijakan tersebut ternyata berubah lagi dengan pembatasan jatah obat menjadi sebatas 10 hari. “Apa-apaan ini. Masak orang sakit dipaksa harus ke rumah sakit 6 kali sebulan. Perjalanan ke sini tidak cukup 1 jam, belum antrinya, 3 kali antrian. Seenaknya saja memberi obat, lalu apa gunanya resep dokter ? ” Demikian keluhan salah seorang pasien yang ....
Selengkapnya .... 

Sistem Sosial dan Pergaulan pria-wanita

Perbedaan anzhimah al-mujtama‘ (sistem sosial) dan an-nizhâm al-ijtimâ‘î (pergaulan pria-wanita)

Banyak orang berlebihan menggunakan istilah an-nizhâm al-ijtimâ‘î untuk menyebut seluruh peraturan kehidupan bermasyarakat. Penggunaan istilah ini salah. Istilah yang lebih tepat untuk menyebut peraturan kehidupan bermasyarakat adalah anzhimah al-mujtama‘ (sistem sosial). Sebab sistem ini hakikatnya mengatur seluruh interaksi yang terjadi dalam suatu masyarakat tertentu tanpa memperhatikan ada-tidaknya aspek ijtimâ‘ (pergaulan/pertemuan pria-wanita). Dalam sistem sosial, tidaklah diperhatikan adanya ijtimâ‘, karena yang dilihat hanyalah interaksi-interaksi yang ada. Dari sini, muncullah berbagai macam peraturan (sistem) yang bermacam-macam sesuai jenis dan perbedaan interaksinya, yang mencakup aspek ekonomi, pemerintahan, politik, pendidikan, pidana, mu’amalat, pembuktian, dan lain sebagainya. Dengan demikian, penggunaan istilah an-nizhâm al-ijtimâ‘î untuk menyebut sistem sosial tidaklah beralasan dan tidak sesuai dengan fakta. Lebih dari itu, kata al-ijtimâ‘î adalah kata sifat bagi sistem (nizham). Pengertiannya, sistem tersebut dibuat hendaknya untuk mengatur berbagai problem yang muncul dari ijtimâ‘ (pergaulan/pertemuan pria-wanita) atau berbagai interaksi (‘alaqah) yang timbul dari ijtimâ‘ tersebut.

Pergaulan (ijtima’) seorang pria dengan sesama pria atau seorang wanita dengan sesama wanita tidak memerlukan peraturan. Sebab, pergaulan sesama jenis tidak akan .....

Sistem Pergaulan Pria - Wanita

Dua Golongan Ekstrim dalam Sistem Pergaulan Pria - Wanita

Atas dasar inilah, an-nizhâm al-ijtimâ‘î didefinisikan sebagai sistem yang mengatur pergaulan pria dan wanita atau sebaliknya serta mengatur hubungan/interaksi yang muncul dari pergaulan tersebut dan segala sesuatu yang tercabang dari hubungan tersebut. Pemahaman masyarakat, lebih-lebih kaum Muslim, terhadap sistem pergaulan pria wanita (an-nizhâm al-ijtimâ‘î) dalam Islam mengalami kegoncangan dahsyat. Pemahaman mereka amat jauh dari hakikat Islam, dikarenakan jauhnya mereka dari ide-ide dan hukum-hukum Islam. Kaum Muslim berada di antara dua golongan. Pertama, orang-orang yang terlalu melampaui batas (tafrith), yang beranggapan bahwa termasuk hak wanita adalah berdua-duaan (berkhalwat) dengan laki-laki sesuai kehendaknya dan keluar rumah dengan membuka auratnya dengan baju yang dia sukai. Kedua, orang-orang yang terlalu ketat (ifrath), yang tidak memandang bahwa di antara hak wanita ialah melakukan usaha perdagangan atau pertanian. Mereka pun berpandangan bahwa wanita tidak boleh bertemu dengan pria sama sekali, dan bahwa seluruh badan wanita adalah aurat termasuk wajah dan telapak tangannya.

Karena adanya sikap dua golongan ini, yakni yang ...

Selengkapnya ...

Pengaruh Peradaban Barat dalam Pergaulan Pria Wanita dan Solusinya

Dikhawatirkan rumah tangga Islam akan kehilangan identitas keislamannya dan kehilangan kecemerlangan pemikiran Islam serta terjauhkan dari penghormatan akan hukum-hukum dan pandangan-pandangan Islam. Penyebab kegoncangan pemikiran dan penyimpangan pemahaman dari kebenaran ini, adalah serangan dahsyat atas kita yang dilancarkan oleh peradaban Barat. Peradaban Barat benar-benar telah mengendalikan cara berpikir dan selera kita sedemikian rupa, sehingga mengubah pemahaman (mafahim) kita tentang kehidupan, tolok-ukur (maqayis) kita terhadap segala sesuatu, dan keyakinan (qana’at) kita yang telah tertancap di dalam jiwa kita, seperti ghîrah (semangat) kita terhadap Islam atau penghormatan kita terhadap tempat-tempat suci kita. Kemenangan peradaban Barat atas kita telah merambah ke seluruh aspek kehidupan, termasuk aspek pergaulan pria wanita.
Semua ini terjadi karena pada saat peradaban Barat muncul di negeri-negeri kaum Muslim dan tampak pula produk-produk fisiknya (madaniyah) serta keunggulan materialnya, banyak mata kaum Muslim yang silau. Mereka pun bertaklid pada produk-produk fisiknya dan berusaha mengadopsi peradaban ini karena produk-produk fisik yang menunjukkan kemajuan ini telah dihasilkan oleh pemilik peradaban Barat yang memang selalu mempropaganda peradabannya itu. Karena itulah, kaum Muslim kemudian bertaklid pada peradaban Barat tanpa membedakan peradaban (hadhârah) Barat dan produk-produk fisiknya (madaniyah).....

Masturbasi dalam Pandangan Psikologi

Seorang pasien pernah datang kepada saya, apakah masturbasi itu menyehatkan?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh pasien namun biasanya diajukan secara privasi dan tidak mau secara terbuka lantaran tidak mau itu diketahui orang dan dianggap aib.
Kemudian saya jelaskan beberapa hal kepada pasien tersebut, bahwa masturbasi itu menyehatkan secara fisik dan psikis. Lalu kenapa disembunyikan terlalu berlebihan.
Saya katakana pada orang tersebut,  Jika anda adalah seorang mahasiswa atau seorang pekerja kantor, akan ada waktunya dimana anda akan mempunyai perasaan terhadap pasangan. Dan pada titik tertentu secara pandangan fisik anda cenderung ingin melakukan kontak dengan dia lantaran sebagai hasrat manusiawi namun karena belum waktunya melakukan kontak fisik sebelum menikah, kondisi ini mempengaruhi banyak hal terhadap fisik kita
1. Kita cenderung jadi pendiam dan jadi pemuja rahasia, hal ini mendorong kita pada imajinasi seks yang membuat kita ber angan-angan untuk melakukan seks dengan orang tersebut ......
Selengkapnya ....

Masturbasi dalam Islam

Minggu, 02 Februari 2014

Kriteria Program Adiwiyata

1. Pengertian Adiwiyata

2. Kriteria Program Adiwiyata

a. Pengembangan Kebijakan Sekolah peduli dan Berbudaya Lingkungan
           Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah. Pengembangan kebijakan sekolah antara lain :
1) Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2) Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
3) Kebijakan peningkatan kapasitas SDM (tenaga pendidik dan non-pendidik) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
4) Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
5) Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
6) Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup.

b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup kepada siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran, dan metode belajar yang bervariasi dilaku kan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (issue local).
Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1) Pengembangan model pembelajaran lintas pelajaran.
2) Penggalian dan   pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.
3) Pengembangan metoda belajar berbasis lingkungan dan budaya.
4) Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengeta huan dan kesadaran siswa tentang lingkungan.

c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan ma syarakat sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang mem berikan manfaat baik warga sekolah, masyarakat maupun lingku ngannya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
1) Menciptakan kegiatan ekstrakulikuler/ kurikuler di bidang ling kungan hidup berbasis partisipatif di sekolah.
2) Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3) Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

d. Pengelolaan dan Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
     Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengeleloaan lingkungan hidup, antara lain meliputi :
1)Pengembangan fungsi saranapendukung untuk pendidikan lingkungan hidup
2) Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar sekolah.
4) Penghematan sumber daya alam (listrik air, dan ATK).dan Pening  katan kualitas makanan sehat.

e. Pengembangan budaya peduli Lingkungan
1) Pembiasaan diri warga sekolah melalui berbagai disiplin yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan disekitar sekolah.
2) Pengembangan kreatifitas warga sekolah dalam mengelola lingkungan dengan berdasarkan pada nilai/etika lingkungan.
3) Pengem bangan kerjasama warga sekolah dan sekitarnya dengan berdasarkan pada nilai/etika lingkungan.Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).

Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas dua kategori, yaitu :
1) Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.
2) Calon sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam pe ngembangan lingkungan hidup.