infopaytren.com

Minggu, 16 Juni 2013

Sistem Air Kotor dan Air Kotoran dalam teori Arsitektur

Sistem Air Kotor
Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat kesehatan lagi dan dibuang agar tidak menimbun wabah penyakit. Pada sistem pembuangan air kotor meliputi alat pembuangan misalnya wastafel, kran-kran cuci, kamar mandi, dan dapur, saluran air kotor tertutup dan terbuka, bak kontrol dan resapan. Selain itu ada juga jenis air kotor yang memerlukan penanganan tersendiri, yaitu air hujan. Pada air hujan, komponen yang diperlukan adalah atap, talang datar, talang vertikal, saluran, dan bak kontrol. Air hujan biasanya langsung dialirkan ke riol kota.
Air kotor dari bak mandi dan wastafel biasanya dapat langsung disalurkan ke riol kota, namun yang dari dapur seharusnya masuk ke resapan, karena mengandung endapan dan lemak.


Sistem Air Kotoran
Untuk kotoran dari WC tidak boleh dijadikan satu dengan air kotoran dari tempat lain, karena harus dimasukkan kedalam septiktank dan diteruskan ke resapan. Semua saluran yang digunakan adalah saluran tertutup yang kedap air. Kotoran dari WC disalurkan ke septiktank untuk dihancurkan dan diendapkan. Dari septiktank, air yang meluber disalurkan ke resapan untuk meresapkan air setelah meninggalkan kotoran di septiktank.

WC (Water Closed) adalah sistem penampungan kotoran langsung dari manusia yang membuang hajat/kotoran dengan menggunakan air sebagai sistem penutupannya. Air digunakan untuk menutup saluran agar bau yang masuk ke lubang WC bersama kotoran tidak keluar.
Saluran untuk air kotoran harus benar-benar kedap agar tidak mencemari tanah/lingkungan. Septiktank adalah tempat untuk menghancurkan kotoran dan mengendapkan kotoran atau lumpur, sedangkan air yang tersisa disalurkan ke resapan untuk diresapkan ke tanah.

Selengkapnya tentang teori Arsitektur bisa dilihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar